Fatal Komplikasi Diabetes Melitus Berbahaya

Komplikasi diabetes melitus sangat mungkin terjadi dan bisa menyerang seluruh organ tubuh. Diabetes adalah penyakit yang memengaruhi hampir semua organ tubuh, termasuk jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hingga saraf dan gigi. Maka tidak heran kalau komplikasi dari penyakit ini dapat semakin memperparah kondisi Anda.

Kenali Jenis Komplikasi Diabetes Melitus

Komplikasi Akut

Keadaan yang termasuk dalam komplikasi akut Diabetes Melitus terbagi ke dalam tiga macam, ketoasidosis diabetik (KAD) dan Status Hiperglikemi Hiperosmolar (SHH). Pada dua keadaan ini kadar glukosa darah sangat tinggi (pada KAD 300-600 mg/dL, pada SHH 600-1200 mg/dL), lalu Keadaan hipoglikemia juga termasuk dalam komplikasi akut, di mana terjadi penurunan kadar glukosa darah sampai < 60 mg/dL. Dan pasien biasanya tidak sadarkan diri. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera, karena jika terlambat ditangani akan menyebabkan hilangnya kesadaran, kejang, hingga kematian.

Komplikasi diabetes militus akut terbagi ke dalam tiga macam, yakni:

  • Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi di mana terjadinya penurunan kadar gula darah yang drastis akibat pasien meminum obat terlalu banyak (paling sering golongan sulfonilurea) atau menyuntik insulin terlalu banyak, atau pasien tidak makan setelah minum obat atau menyuntik insulin. Gejalanya meliputi penglihatan kabur, detak jantung cepat, sakit kepala, gemetar, keringat dingin, dan pusing. Kadar gula darah yang terlalu rendah bisa menyebabkan pingsan, kejang, bahkan koma. Jika pasien sadar, dapat segera diberikan minuman manis yang mengandung glukosa. Namun apabila pasien tidak membaik atau tidak sadarkan diri harus segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan dan pemantauan lebih lanjut.

  • Ketosiadosis diabetik (KAD)

Ketosiadosis diabetik adalah kondisi kegawatan medis akibat peningkatan kadar gula darah yang terlalu tinggi. Kondisi ini dapat menimbulkan penumpukan zat asam yang berbahaya di dalam darah, sehingga menyebabkan dehidrasi, koma, sesak napas, bahkan kematian, jika tidak segera mendapat penanganan medis.

  • Hyperosmolar hyperglycemic state (HHS)

Kondisi ini juga merupakan salah satu kegawatan medis pada penyakit kencing manis, dengan tingkat kematian mencapai 20%. HHS terjadi akibat adanya lonjakan kadar gula darah yang sangat tinggi dalam waktu tertentu. Gejala HHS ditandai dengan haus yang berat, kejang, lemas, dan gangguan kesadaran hingga koma.

Komplikasi Kronis

Penyakit diabetes melitus yang tidak terkontrol dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah yang dapat mengalami kerusakan dibagi menjadi dua jenis, yakni pembuluh darah besar dan kecil.

Yang termasuk dalam pembuluh darah besar antara lain:

  • Pembuluh darah jantung, yang jika rusak akan menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan jantung mendadak
  • Pembuluh darah tepi, menyebabkan terjadinya masalah pada kulit dan luka pada kaki. Gula darah yang tinggi mempermudah bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Terlebih adanya penurunan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri, sebagai akibat dari diabetes.Jika tidak dirawat dengan baik, kaki penderita diabetes berisiko untuk mudah luka dan terinfeksi sehingga menimbulkan gangren dan ulkus diabetikum.
  • Pembuluh darah otak, yang jika rusak akan dapat menyebabkan stroke. Rusaknya saraf akan menyebabkan gangguan sensorik, yang gejalanya berupa kesemutan, mati rasa, atau nyeri. Kerusakan saraf juga dapat memengaruhi saluran pencernaan dan menyebabkan gastroparesis. Gejalanya berupa mual, muntah, dan merasa cepat kenyang saat makan. Pada pria, komplikasi diabetes melitus dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi.

Kerusakan pembuluh darah kecil (mikroangiopati) misalnya mengenai pembuluh darah retina. Kondisi ini disebut retinopati diabetik, yang berpotensi menyebabkan kebutaan. Pembuluh darah di mata yang rusak karena diabetes juga meningkatkan risiko gangguan penglihatan, seperti katarak dan glaukoma. Selain itu, dapat terjadi kerusakan pada pembuluh darah ginjal Komplikasi pada ginjal kerap dialami oleh penderita diabetes. Pasalnya, kadar gula darah tinggi yang dimiliki diabetesi sangat mempengaruhi kondisi kesehatan ginjal.

Namun, para diabetesi tidak perlu cemas karena komplikasi penyakit diabetes melitus dapat dihindari. Terapkan gaya hidup sehat dan kurangi kebiasaan buruk, seperti mengganti gula biasa dengan gula rendah kalori yang lebih aman. Jaga tekanan darah dan kadar kolesterol Anda agar tetap normal untuk menghindari berbagai macam komplikasi dari diabetes melitus.

Referensi: http://diabetesmelitus.org
Alodokter.com